Kamis, 17 Mei 2012

Browse Manual » Wiring » » » Torang samua basudara

Torang samua basudara

Manado adalah kota yang dihuni oleh beragam etnis dan golongan.Lalu, apakah hal itu menjadi masalah bagi masyarakatnya? Tentu saja tidak.Perbedaan latar belakang agama, sosial dan budaya masyarakatnya justru membuat hubungan persaudaraan diantara masyarakatnya semakin kuat.Bahkan dari pengalman saya, ada beberapa wujud nyata dari hubungan persaudaraan tersebut yang diaplikasikan oleh beberapa teman saya.

Misalnya pada saat sehari sebelum Idul Fitri tahun lalu, tepatnya tanggal 29 agustus 2011, umat Muslim mengadakan malam takbiran.Seperti biasa,kegiatan ini akan diikuti oleh teman teman saya yang beragama Muslim, lalu, apa yang aneh dari hal tersebut? Yang membuat malam takbiran ini berbeda adalah keikutsertaan teman teman saya yang beragama non Muslim.Walaupun sepanjang kegiatan mereka hanya bingung dan tidak mengatakan apapun, pastinya mereka tidak tahu harus melakukan apa selain terus berjalan mengikuti malam takbiran hingga selesai.Esoknya saat Idul Fitri, seluruh umat Muslim melaksanakan sholad ied dan sepulangnya dari Masjid, banyak yang menyiapkan kue dan makanan untuk tamu tamu yang akan datang.

Pemandangan yang sama juga terihat saat Natal tiba, umat Kristiani sering memperingatinya dengan beribadah ke Gereja dan memberikan ucapan selamat Natal kepada keluarga,teman dan tetangga .Tapi ada satu hal yang membuat Natal terasa hidup, yakni acara pesiar ke rumah teman, kerebat, atau ke tetangga sekitar.Ada yang menyiapkan kue, makanan, minuman, dan bahkan tidak jarang ada yang menyiapkan uang angpao untuk dibagikan kepada anak anak kecil yang datang.

Rasa persaudaraan dan persatuan ini akan sangat terlihat jelas saat peringatan hari Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 agustus.Masyarakat memperingatinya dengan semangat perjungan yang sama, tua atau muda sama saja, perbedaan status sosial, kedudukan, agama, golongan, dan budaya tidak terlihat disini.Para ibu berlomba menari caka caka, bapak bapak beradu dalam lomba panjat pinang, anak anak beradu cepat dalam lomba lari karung,makan krupuk dan lari kelereng, oma opa menyaksikan wajah senang semua orang dalam lomba itu.Kegiatan dan peringatannya boleh berbeda setiap tahun, tapi ada satu hal yang tidak akan pernah berubah setiap tahunnya, hal itu adalah semangat kesatuan dan rasa persaudaraan yang kuat dari masyarakatnya.
Tidak hanya pada hari hari tertentu saja hubungan persaudaraan dan kekeluargaan itu terlihat, setiap harinya hal ini sangat melekat pada pribadi setiap masyarakat kota Manado.Saling sapa jika bertemu orang lain, saling menghormati antar umat beragama dan saling tolong menolong dalam masyarakat sepertinya sudah menjadi identitas kota Manado.Sering sekali saya melihat orang orang menyapa dan berbicara dengan wisatawan mancanegara yang sedang jalan jalan di Manado, sampai sampai ada yang meminta untuk berfoto bersama.Para turis pun tidak ragu untuk melayani permintaan berfoto gratis dari setiap orang yang meminta, tentunya hal ini terjadi karena kedua pihak merasa seperti sedang berkomunikasi dengan anggota keluarganya sendiri sehingga tercipta suasana yang nyaman dan menyenangkan.

Seakan menjadi ikatan dalam setiap masyarakat, rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang kuat membuat perbedaan menjadi tidak berarti.Bahkan untuk hal hal kecil seperti meminta bumbu dapur atau hanya sekedar berbagi kolak pisang kepada tetangga, saling gotong royong pada kegiatan kerja bakti dan jumat bersih, serta saling tolong menolong jika ada tetangga yang kesulitan dan membutuhkan bantuan.

Seluruh rakyat Indonesia sudah mengenal dengan pasti kalimat bhinneka tunggal ika,yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.Tapi,ada satu slogan baru yang perlu dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia: walaupun ada banyak sekali perbedaan dalam masyarakat, tetap saja TORANG SAMUA BASUDARA.”